Pengikut

Rabu, 27 November 2019

SEPUTAR KETENAGA KERJAAN

Sebelum kita mencoba memasuki dunia kerja maupun sedang mencari pekerjaan hendaklah kita mengetahui dasarnya terlebih dahulu. Agar kita senantiasa betul-betul paham apa sajakah hak yang dimiliki dan ketentuan apa saja yang dapat kita pilih maupun ikuti. mungkin dari setiap orang mendefinisikan tujuan dari mendapat pekerjaan akan berbeda-beda. Namun secara garis besar, tujuan seseorang bekerja adalah dapat mensejahterakan hidupnya. meskipun kriteria sejahtera setiap orang berbeda-beda, namun ada ketentuan yang mengatur seseorang minimal dapat dikatakan sejahtera. berikut uraiannya :


Undang-Undang Nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (bukan dalam format asli) :

UNDANG UNDANG TENTANG KESEJAHTERAAN SOSIAL

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksudkan dengan:
  1. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.
  2. Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial.
  3. Tenaga Kesejahteraan Sosial adalah seseorang yang dididik dan dilatih secara profesional untuk melaksanakan tugas tugas pelayanan dan penanganan masalah sosial dan/atau seseorang yang bekerja, baik di lembaga pemerintah maupun swasta yang ruang lingkup kegiatannya di bidang kesejahteraan sosial.
  4. Pekerja Sosial Profesional adalah seseorang yang bekerja, baik di lembaga pemerintah maupun swasta yang memiliki kompetensi dan profesi pekerjaan sosial, dan kepedulian dalam pekerjaan sosial yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan/atau pengalaman praktek pekerjaan sosial untuk melaksanakan tugas tugas pelayanan dan penanganan masalah sosial.
  5. Relawan Sosial adalah seseorang dan/atau kelompok masyarakat, baik yang berlatar belakang pekerjaan sosial maupun bukan berlatar belakang pekerjaan sosial, tetapi melaksanakan kegiatan penyelenggaraan di bidang sosial bukan di instansi sosial pemerintah atas kehendak sendiri dengan atau tanpa imbalan.
  6. Pelaku Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah individu, kelompok, lembaga kesejahteraan sosial, dan masyarakat yang terlibat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
  7. Lembaga Kesejahteraan Sosial adalah organisasi sosial atau perkumpulan sosial yang melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum.
  8. Rehabilitasi Sosial adalah proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk memungkinkan seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan masyarakat.
  9. Perlindungan Sosial adalah semua upaya yang diarahkan untuk mencegah dan menangani risiko dari guncangan dan kerentanan sosial.
  10. Pemberdayaan Sosial adalah semua upaya yang diarahkan untuk menjadikan warga negara yang mengalami masalah sosial mempunyai daya, sehingga mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.
  11. Jaminan Sosial adalah skema yang melembaga untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.
  12. Warga Negara adalah warga negara Republik Indonesia yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
  13. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
  14. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
  15. Menteri adalah menteri yang membidangi urusan sosial.
untuk postingan selanjutnya akan di jelaskan tentang jenis-jenis kesejahteraan yang harus dimiliki oleh seorang pekerja (buruh).


 jangan lupa tinggalkan jejak................!!!

Rabu, 20 November 2019

CONTOH TES PSIKOTES & JAWABANNYA

1. Tes Psikotes untuk Kemampuan Verbal

Tes kemampuan verbal ini meliputi sinonim (persamaan kata), antonim (lawan kata), analogi dan kolerasi makna. Tes ini untuk mengetahui kemampuan kamu dalam menghadapi suatu kondisi. Selain itu juga berfungsi untuk penilaian seberapa jauh kamu menebak dan memahami sebab-akibat dari suatu permasalahan.
Untuk mengerjakan tes ini yaitu kamu harus mengingat sebanyak-banyak kosakata dan juga artinya. Biasanya tes ini terdiri dari 40 soal, dimana soal-soal tersebut berisi antonym, sinonim, dan analog dari suatu kata. Untuk tes ini kamu juga harus pintar-pintar berlogika dan daya konsentrasi yang tinggi jika ingin mengerjekannya dengan baik.
Ini dia contoh soal psikotes untuk kemampuan verbal:
Contoh Soal untuk Persamaan Kata
INSOMNIA = …
  • Cemas
  • Sedih
  • Tidak bisa tidur
  • Kenyataanya
Jawabannya : Tidak bisa tidur
Contoh Soal untuk Lawan Kata
BONGSOR = …
  • Menumpuk
  • Kerdil
  • Macet
  • Susut
Jawaban : Kerdil
Contoh untuk Soal Analog
Mobil – Bensin = Pelari – ….
  • Makanan
  • Sepatu
  • Lintasan
Jawaban : Makanan
Bensin adalah sumber energi bagi mobil, sedangkan makanan adalah sumber energi manusia.
Sebagai tips tambahan, cobalah untuk mengerjakan dari yang lebih mudah menurut kamu. Agar jika waktu untuk menyelesaikan soal telah habis dan kamu tidak bisa mengerjakan semua soal, setidaknya hasil untuk soal yg sudah dikerjakan sudah bisa kamu pastikan jawabannya benar.

2. Tes Psikotes Wartegg

Test wartegg ini adalah hasil temuan dari Ehrig Wartegg seorang psikolog yang berasal dari Jerman. Tes ini untuk mengetahui karakter yang ada dalam diri anda. Seperti kemampuan menyelesaikan masalah, keuletan, cara beradaptasi,kemaun dan lain sebagainya.
Di dalam tes ini kamu akan diberikan kertas yang berisi 8 kotak yang memiliki pola berbeda-beda, mulai dari garis lengkung hingga sebuah titik. Tugas kamu adalah menggambar dari lanjutan pola-pola yang ada dalam soal sesuai dengan imajinasi dan kreativitas kamu.
Contoh Soal:
Tes Psikotes Wartegg
Tes Psikotes Wartegg via pengusahadanpegawai.blogspot.com
Cara mengerjakannya usahakan kamu melakukan sesuai dengan urutan gambar 1,2,3 – 8 dari kiri ke kanan. Untuk para kaum adam hindari menggambar kotak ke 5 (dibawah kotak atas pertama dari kiri) sebagai pilihan pertama, karena itu bisa membuat para penguji menilai kelainan pada orientasi seksual kamu.

3. Tes Psikotes Logika Aritmatika

Jika kamu melamar posisi yang melibatkan banyak kegiatan menghitung dengan rumus seperti data analyst, finance atau software engineer pasti akan dieprtemukan oleh soal psikotes logika artimatika. Pasalnya, dalam tes tersebut terdapat deretan angka yang harus dipahami polanya.
Deretan angka tersebut bisa harus bisa kamu pecahkan lewat pembagian, perkalian, pengurangan, penjumlahan, pecahan angka, dan juga persentase. Daya fokus dan konstentrasi yang tinggi sangat diperlukan ketika melakukan jenis soal seperti ini.
Contoh soal:
1 24 20 16 12 = …
  • 6
  • 8
  • 4
  • 2
Jawaban : 8
Cara menjawab: kurangi setiap angka dengan 4, maka jawaban yang benar adalah 12-4 =8
Tips untuk mengerjakan jenis psikotes tes logika ini harus melihat keseluruhan deret angka dengan membaca polanya. Pola yang dimaksud bisa berupa pengelompokan loncat, urutan, ataupun pengelompokan secara berurutan.
Jangan terlalu terfokus pada 2-3 angka yang ada di depan karena angka-angka tersebut biasanya belum mewakili dengan baik. Selain itu, jangan terlalu fokus pada satu soal karena terlalu asyik untuk mengerjakannya, ingat juga batasan waktu yang ditentukan.

4. Tes Psikotes Logika Deret Gambar (Penalaran)

Tes ini memiliki konsep yang dengan tes logika aritmatika. Adapun yang membedakan adalah penggunaan media gambarnya yang menggunakan 3 atau 2 dimensi. Kunci dalam mengerjakan tes ini adalah konsentrasi, perhatikan betul-betul polanya. Jangan lewatkan detail sekecil apa pun, seperti penempatan titik atau perputaran warna.
Contoh soal:
Psikotes penalaran gambar
Psikotes penalaran gambar via youtube.com

5. Tes Kraeplien/Pauli (Koran)

Tes psikotes pauli atau populer dengan tes koran merupakan tes perhitungan sederhana dan juga bisa dikatakan terlihat agak mudah. Tugas kamu dalam mengerjakan tes ini hanya menjumlahkan deretan angka-angka dari mulai 0-9 yang tersusun dengan vertikal.
Tetapi, jangan senang dulu karena angka-angka yang harus dijumlahkan ternyata cukup banyak. Mirip dengan lembaran koran yang dipenuhi deretan angka. Tes koran ini cukup melelahkan dan menguras konsentrasi karena banyaknya jumlah angka berderet yang harus dijumlahkan.
Contoh soal:
Tes Koran
Tes Koran
Untuk mengerjakan tes jenis ini, kuncinya adalah kerjakan dengan tempomu sendiri, jangan terpengaruh dengan cara mengerjakan orang lain yang bisa membuat kamu panik dan tertekan, jangan terlalu cepat atau terlalu lambat, dan yang penting pastikan kecepatan tempo kamu mengerjakan soal ini konsisten.